Article Detail
FGD Guru Bimbingan Konseling
Selasa, 21 Februari 2017 pukul 09.00 s.d. 11.30 bertempat di ruang pertemuan kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah Jalan Tentara Pelajar 25 Magelang, Divisi Pendidikan Wilayah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk Guru Bimbingan Konseling (BK). Peserta yang hadir adalah Guru BK dari SMP Tarakanita Magelang, SMP Pendowo Ngablak, SMP Tarakanita Solo Baru, SMA Tarakanita Magelang, dan SMK Pius X Magelang. Mereka diundang bersama Divisi Pendidikan Wilayah Jawa Tengah dalam FGD dengan tujuan untuk mengupayakan optimalisasi layanan bimbingan konseling di sekolah.
Theodulus Tri Sunarta (Kadivpendwil Jateng) dalam pengantarnya menyampaikan bahwa Bimbingan Konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya. Upaya mewujudkan potensi peserta didik menjadi berkompetensi dan berprestasi memerlukan system layanan pendidikan integratif. Bimbingan konseling merupakan komponen integral system pendidikan pada setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan Bimbingan konseling dibutuhkan standar operasional agar dapat maksimal.
Program pelayanan bimbingan dan konseling merupakan rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan dalam periode tertentu. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan satu tahun dan dipecahkan menjadi program semester. Alur mekanisme kerja guru BK diawali dengan ditemukan kasus atau permasalahan pada peserta didik baik di dalam atau di luar kelas baik sifatnya akademis maupun non akademis oleh personal sekolah terutama guru mata pelajaran, konfirmasi kepada wali kelas, bilamana belum terselesaikan maka membutuhkan guru BK untuk memberikan tindak lanjut dan layanan kepada peserta didik atas sepengetahuan Kepala Sekolah. Dalam penyelenggaraan Bimbingan Konseling guru BK harus mempunyai perencanaan program Bimbingan Konseling yang terdiri dari tahap pesiapan (planning) dan tahap perancangan (designing) dalam perencanaan program. Setiap guru diharapkan untuk mempunyai rencana kegiatan, jadwal kegiatan dan program semester agar mampu melayani peserta didik dengan optimal. Adapun hasil diskusi, yaitu menyepakati mempersiapkan pembuatan program umum BK, pembuatan angket kebutuhan siswa sebagai bahan analisis untuk pembuatan program kerja Bimbingan Konseling.
Ed.Red.
-
there are no comments yet