Article Detail

Karyawan Purna Tugas

Purna tugas merupakan salah satu dinamika perjalanan karya dan karir seseorang dalam pengabdiannya berkarya di sebuah lembaga resmi baik swasta maupun pemerintah. Tidak terkecuali di Yayasan Tarakanita sebagai Lembaga Pendidikan Formal yang memiliki komponen SDM di dalamnya, yaitu tenaga Edukatif dan non Edukatif. Masing-masing memiliki kapasitas dan fungsinya dalam menjalankan tugas sebagai karyawan swasta di Yayasan Tarakanita dan mengalami Purnatugas setelah usia 56 tahun/60 tahun bagi DPK

1 Januari 2017 ada 2 guru di Wilayah Jawa Tengah yang mengalami masa Purnatugas, yaitu:
1.
Kasworo:
Guru Olah Raga di unit SD Tarakanita, Jalan Tentara Pelajar 25 Magelang

Ia memiliki masa kerja selama 36 tahun 6 bulan,  sejak 16 July 1980 sampai 1 Januari 2017. 2 penghargaan atas pengabdian dari Yayasan Tarakanita telah ia peroleh baik untuk masa kerja 25 tahun maupun untuk masa kerja 30 tahun.

Masa kerja 36 tahun dicapainya karena ia mulai bekerja pada usia 20 tahun usai lulus SGO (Sekolah Guru Olah Raga). Disamping sebagai guru olah raga, ia juga aktif sebagai Pembina Pramuka di SD Tarakanita hingga akhir dinasnya.

Sebagai seorang muslim yang tekun beribadah bersama keluarga dengan seorang istri dan 2 orang anaknya,  ia mengungkapkan syukur dan terima kasih kepada Yayasan Tarakanita sebagai Lembaga Pendidikan Katolik  karena telah memberi  kesempatan untuk ikut bekerja di SD Tarakanita. Disamping itu berterima kasih juga karena memperoleh kesejahteraan hidup baik jasmani maupun rohani dapat terpelihara dengan baik tanpa ada diskriminasi maupun pembedaan perlakuan terhadap semua karyawan walaupun berbeda agama, maupun fungsi dan tugasnya.
2.
M. Asmiyanto:
Guru Agama di unit SMK Pius X, Jalan A. Yani 20 Magelang

Ia memiliki masa kerja selama 25 tahun 6 bulan, sejak 1 July 1991 sampai 1 Januari 2017. Pada tahun 2016 yang lalu ia telah memperoleh penghargaan 25 tahun pengabdian. Ia sebagai guru Agama di SMK Pius X setelah lulus dari IKIP Sanata Dharma Program Studi Filsafat Theologi, mengingat saat itu ia sebagai seminaris di Seminari Tinggi Kentungan Yogyakarta dan pernah mengikuti Tahun Pastoral yaitu pada tahun 1987 sampai 1988 di sebuah paroki.

Bersama seorang istri yang mantan muridnya di SMK Pius X, dia dikaruniai 3 orang anak, merasa bersyukur dan terima kasih kepada Yayasan Tarakanita yang telah memberi kesempatan untuk bisa bekerja sebagai guru Agama di SMK Pius X – Magelang. Disamping itu juga berterima kasih karena telah menerima kesejahteraan hidup dengan berbagai fasilitas yang diperoleh dari Yayasan, termasuk perumahan maupun jaminan kesehatan bagi keluarga dan pensiun. Tidak terkecuali pendampingan dan pembinaan yang diperolehnya selama masa kerja yang dialaminya. Ia juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya sehingga kurang sesuai dengan harapan lembaga, maka dari itu ia juga menyampaikan permohonan maaf dan semoga guru pengantinya dapat lebih baik darinya sesuai tuntutan jaman sekarang ini dan yang akan datang.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment