Article Detail

Kongregasi Cinta Kasih St. Carolus Borromeus

HARI PESTA SANTO CAROLUS BORROMEUS
4 NOVEMBER 2011

YAYASAN TARAKANITA WILAYAH JAWA TENGAH


Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah sebagai bagian dari karya Kongregasi Cinta Kasih St. Carolus Borromeus mengucapkan selamat hari pesta peringatan pelindung Kongregasi pada 4 November 2011. Selamat menyongsong tahun syukur 175 tahun Kongregasi CB berkarya di Indonesia dan 60 tahun Yayasan Tarakanita sebagai bagian karya pelayanan Kongregasi CB dalam bidang pendidikan. Tuhan selalu memberkati semua insan yang terlibat dalam seluruh pelayanan selama ini dan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Bersama Romo Vikjen Keuskupan Agung Semarang; Romo Pius Riana Prapdi, Pr  seluruh guru dan karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah merayakan hari pesta Santo Carolus Borromeus tahun 2011 ini dengan Perayaan Ekaristi Syukur dengan tema: “Bertekun dalam semangat pembaharu St. Carolus Borromeus untuk semakin signifikan dan relevan dalam pelayanan”. Perayaan Ekaristi tersebut dihadiri oleh 255 guru dan karyawan dengan koor dari siswa SMA Tarakanita – Magelang berjumlah 30 siswa. Sementara itu pada 4 November 2011 seluruh peserta didik dari jenjang TK – SD – SMP – SMA/K di Wilayah Jawa Tengah tidak ada KBM /belajar di rumah karena Perayaan Ekaristi syukur dilaksanakan mulai Pk. 09.00 di Aula SMA Tarakanita – Magelang. Adapun kepanitiaan dikelola oleh unit SMP Tarakanita – Magelang di bawah Kepala Sekolah Dra. Caecilia Ayu Larasati yang tahun ini mendapat giliran untuk mengkoordinasi pelaksanaannya. Sebagai ketua panitia dipercayakan pada Yustinus Sudaryanto (Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana prasarana) dibantu oleh beberapa guru dan karyawan yang bertanggung jawab pada seksi – seksi pendukung. Secara khusus perayaan syukur tersebut didukung pula dengan pemakaian seragam terbaru atas kebaikan Badan Pengurus Yayasan Tarakanita melalui Kantor Wilayah Jawa Tengah yang secara cuma-cuma telah diberikan. Untuk itu atas nama seluruh guru dan karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah, kami mengucapkan banyak terima kasih. Namun lebih dari itu kamipun tidak cukup berpuas diri dengan segala kemudahan dan perhatian dari Yayasan maupun Kongregasi, karena ini menjadi tantangan bagi kami untuk refleksi dan melakukan pembaharuan pelayanan seturut teladan St. Carolus Borromeus yaitu semakin signifikan dan relefan bagi peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Melalui homilinya dengan inspirasi Injil Lukas 16: 1 – 8 tentang Anak-anak Dunia ini Lebih Cerdik terhadap Sesamanya daripada Anak-anak terang, Romo Pius Riana Prapdi menyampaikan pesan:  Bahwa apa yang dilakukan oleh Bendahara yang tidak jujur merupakan kecerdikannya untuk kepentingan diri sendiri dalam keegoisannya. Diibaratkan seperti seorang anak bayi yang lahir di dunia dengan tangan yang menggenggam, karena situasi nyaman yang dialaminya selama dalam kandungan ibu tanpa harus berusaha tetapi dapat menikmati hidup. Namun setelah melihat dunia secara realita, genggaman tangan tersebut harus terbuka, karena kita harus terbuka terhadap tuntutan dunia yaitu dengan melepas keegoisan kita. Dalam pelayanannya St. Carolus Borromeus telah nyata mampu melepas keegoisannya dengan pelayanan total bahkan pada saat wabah pes terjadi pada jaman itu. Beliau dengan terbuka dan bahkan menampung para penderita pes dirawat di keuskupan dengan penuh cinta sampai dengan menerima resiko yang dihadapinya, beliau meninggal dunia karena terjngkit pes. Keteladanan St. Carolus Borromeus tersebut menjadi motivasi kita untuk mampu melepas keegoisan kita dengan terbuka terhadap perubahan dan mampu membaharui diri demi pelayanan yang semakin signifikan dan relefan. Asal Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi, itulah nafas hidup kita. Seluruh usaha dan karya kita hendaknya diarahkan demi kemuliaan Tuhan dan pengabdiannya pada sesama. Karena bila kita masih dalam posisi tangan menggenggam, maka kita akan ”terpasung”. Hal ini diibaratkan dengan cerita cara menagkap kera di Afrika, yaitu dengan memberi umpan yang diletakkan di dalam toples dengan lubang cukup untuk masuknya tangan kera. Namun setelah kera mengambil umpan dengan tangan menggenggam dan tidak ingin pelepaskan apa yang telah didapatnya, saat itu pula kera terpasung karena tidak mampu mengeluarkan tangan lewat lubang toples tersebut dengan tangan menggenggam. Ilustrasi sederhana itu menantang kita untuk mau terbuka terhadap tuntutan  dan tantangan dunia, khususnya dalam karya pelayanan di dunia pendidikan.
Sesudah Perayaan Ekaristi Syukur dilanjutkan dengan acara penerimaan penghargaan kepada 6 karyawan yang telah 25 tahun berkarya, yaitu:
1.    Christini Puji Astuti ( Kepala TK Pius X, Magelang)
2.    Y. Suminto (Wakasek SD Tarakanita, Magelang)
3.    Lolentinus Sudibyo (Guru SD Tarakanita, Magelang)
4.    Y. Tukriyanto (PP SMP Tarakanita, Magelang)
5.    Ag. Sudarmi (Guru SMP Pendowo, Ngablak)
6.    Markus Sri Mulyadi (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
 
Kepada 7 karyawan yang telah 15 tahun berkarya, yaitu:
1.    Sri Joko Murwinanto (PP TK Tarakanita, Solo Baru)
2.    Lucia Tri Harjanti (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
3.    Lukas Edi Suryanto (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
4.    Irine Ratri Iswarini (Guru SMK Pius X, Magelang)
5.    Rita Ayu Budiastuti (Guru SMK Pius X, Magelang)
6.    Ag. Konrad Agus Supranoto (TU Keuangan Kantor Wilayah Jawa Tengah)
7.    E. Sri Wahyuningsih (Guru SMK Pius X, Magelang)

Proficiat bagi para penerima penghargaan, ini melambangkan ungkapan syukur Yayasan Tarakanita atas keterlibatan dalam pelayanan pendidikan, namun sekaligus tantangan agar terus berbenah untuk berubah menjadi lebih baik dalam berkarya. Selanjutnya acara ditutup dengan perjamuan sederhana berupa santap siang bersama.
 

Kongregasi Cinta Kasih St. Carolus Borromeus

HARI PESTA SANTO CAROLUS BORROMEUS
4 NOVEMBER 2011

YAYASAN TARAKANITA WILAYAH JAWA TENGAH


Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah sebagai bagian dari karya Kongregasi Cinta Kasih St. Carolus Borromeus mengucapkan selamat hari pesta peringatan pelindung Kongregasi pada 4 November 2011. Selamat menyongsong tahun syukur 175 tahun Kongregasi CB berkarya di Indonesia dan 60 tahun Yayasan Tarakanita sebagai bagian karya pelayanan Kongregasi CB dalam bidang pendidikan. Tuhan selalu memberkati semua insan yang terlibat dalam seluruh pelayanan selama ini dan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Bersama Romo Vikjen Keuskupan Agung Semarang; Romo Pius Riana Prapdi, Pr  seluruh guru dan karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah merayakan hari pesta Santo Carolus Borromeus tahun 2011 ini dengan Perayaan Ekaristi Syukur dengan tema: “Bertekun dalam semangat pembaharu St. Carolus Borromeus untuk semakin signifikan dan relevan dalam pelayanan”. Perayaan Ekaristi tersebut dihadiri oleh 255 guru dan karyawan dengan koor dari siswa SMA Tarakanita – Magelang berjumlah 30 siswa. Sementara itu pada 4 November 2011 seluruh peserta didik dari jenjang TK – SD – SMP – SMA/K di Wilayah Jawa Tengah tidak ada KBM /belajar di rumah karena Perayaan Ekaristi syukur dilaksanakan mulai Pk. 09.00 di Aula SMA Tarakanita – Magelang. Adapun kepanitiaan dikelola oleh unit SMP Tarakanita – Magelang di bawah Kepala Sekolah Dra. Caecilia Ayu Larasati yang tahun ini mendapat giliran untuk mengkoordinasi pelaksanaannya. Sebagai ketua panitia dipercayakan pada Yustinus Sudaryanto (Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana prasarana) dibantu oleh beberapa guru dan karyawan yang bertanggung jawab pada seksi – seksi pendukung. Secara khusus perayaan syukur tersebut didukung pula dengan pemakaian seragam terbaru atas kebaikan Badan Pengurus Yayasan Tarakanita melalui Kantor Wilayah Jawa Tengah yang secara cuma-cuma telah diberikan. Untuk itu atas nama seluruh guru dan karyawan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah, kami mengucapkan banyak terima kasih. Namun lebih dari itu kamipun tidak cukup berpuas diri dengan segala kemudahan dan perhatian dari Yayasan maupun Kongregasi, karena ini menjadi tantangan bagi kami untuk refleksi dan melakukan pembaharuan pelayanan seturut teladan St. Carolus Borromeus yaitu semakin signifikan dan relefan bagi peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Melalui homilinya dengan inspirasi Injil Lukas 16: 1 – 8 tentang Anak-anak Dunia ini Lebih Cerdik terhadap Sesamanya daripada Anak-anak terang, Romo Pius Riana Prapdi menyampaikan pesan:  Bahwa apa yang dilakukan oleh Bendahara yang tidak jujur merupakan kecerdikannya untuk kepentingan diri sendiri dalam keegoisannya. Diibaratkan seperti seorang anak bayi yang lahir di dunia dengan tangan yang menggenggam, karena situasi nyaman yang dialaminya selama dalam kandungan ibu tanpa harus berusaha tetapi dapat menikmati hidup. Namun setelah melihat dunia secara realita, genggaman tangan tersebut harus terbuka, karena kita harus terbuka terhadap tuntutan dunia yaitu dengan melepas keegoisan kita. Dalam pelayanannya St. Carolus Borromeus telah nyata mampu melepas keegoisannya dengan pelayanan total bahkan pada saat wabah pes terjadi pada jaman itu. Beliau dengan terbuka dan bahkan menampung para penderita pes dirawat di keuskupan dengan penuh cinta sampai dengan menerima resiko yang dihadapinya, beliau meninggal dunia karena terjngkit pes. Keteladanan St. Carolus Borromeus tersebut menjadi motivasi kita untuk mampu melepas keegoisan kita dengan terbuka terhadap perubahan dan mampu membaharui diri demi pelayanan yang semakin signifikan dan relefan. Asal Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi, itulah nafas hidup kita. Seluruh usaha dan karya kita hendaknya diarahkan demi kemuliaan Tuhan dan pengabdiannya pada sesama. Karena bila kita masih dalam posisi tangan menggenggam, maka kita akan ”terpasung”. Hal ini diibaratkan dengan cerita cara menagkap kera di Afrika, yaitu dengan memberi umpan yang diletakkan di dalam toples dengan lubang cukup untuk masuknya tangan kera. Namun setelah kera mengambil umpan dengan tangan menggenggam dan tidak ingin pelepaskan apa yang telah didapatnya, saat itu pula kera terpasung karena tidak mampu mengeluarkan tangan lewat lubang toples tersebut dengan tangan menggenggam. Ilustrasi sederhana itu menantang kita untuk mau terbuka terhadap tuntutan  dan tantangan dunia, khususnya dalam karya pelayanan di dunia pendidikan.
Sesudah Perayaan Ekaristi Syukur dilanjutkan dengan acara penerimaan penghargaan kepada 6 karyawan yang telah 25 tahun berkarya, yaitu:
1.    Christini Puji Astuti ( Kepala TK Pius X, Magelang)
2.    Y. Suminto (Wakasek SD Tarakanita, Magelang)
3.    Lolentinus Sudibyo (Guru SD Tarakanita, Magelang)
4.    Y. Tukriyanto (PP SMP Tarakanita, Magelang)
5.    Ag. Sudarmi (Guru SMP Pendowo, Ngablak)
6.    Markus Sri Mulyadi (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
 
Kepada 7 karyawan yang telah 15 tahun berkarya, yaitu:
1.    Sri Joko Murwinanto (PP TK Tarakanita, Solo Baru)
2.    Lucia Tri Harjanti (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
3.    Lukas Edi Suryanto (Guru SMP Tarakanita, Magelang)
4.    Irine Ratri Iswarini (Guru SMK Pius X, Magelang)
5.    Rita Ayu Budiastuti (Guru SMK Pius X, Magelang)
6.    Ag. Konrad Agus Supranoto (TU Keuangan Kantor Wilayah Jawa Tengah)
7.    E. Sri Wahyuningsih (Guru SMK Pius X, Magelang)

Proficiat bagi para penerima penghargaan, ini melambangkan ungkapan syukur Yayasan Tarakanita atas keterlibatan dalam pelayanan pendidikan, namun sekaligus tantangan agar terus berbenah untuk berubah menjadi lebih baik dalam berkarya. Selanjutnya acara ditutup dengan perjamuan sederhana berupa santap siang bersama.
 
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment