Article Detail

Misa Rabu Abu

Magelang, 18/2/2015, Rabu Abu adalah hari pertama masa Pra-Paskah dalam liturgi gereja Katolik. Pada hari rabu abu umat yang datang ke Gereja dahinya diberi tanda salib dari abu sebagai simbol upacara ini. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan. Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang. Bagi umat Katolik yang usianya 18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.

Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah menyelenggarakan Ekaristi Rabu Abu sebagai tanda untuk mengawali masa Pra-Paskah yang diikuti kurang lebih 2000 umat (peserta didik dari TK/KB Pius X Magelang, SD Tarakanita Magelang, SMP Tarakanita Magelang, SMA Tarakanita Magelang, SMK Pius X Magelang, Orang tua siswa dan Karyawan Rayon Magelang Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah), pada pukul 07.30 di Gereja St. Ignatius Magelang dan dipimpin oleh Rm. Al. Triyanto, Petugas Ekaristi terdiri dari karyawan dan para siswa; misdinar dari Siswa SD Tarakanita dan SMP Tarakanita Magelang, Koor dari Siswa SMP Tarakanita dan SMA Tarakanita Magelang, Prodiakon dari para karyawan dan Suster.

Kegiatan ini kami selenggarakan dengan tujuan membina iman peserta didik dan karyawan dalam penghayatan ungkapan syukur kepada Tuhan dan penghayatan pertobatan melalui pantang dan puasa pada masa Pra-Paskah, mempersiapkan Paskah dengan kegiatan rohani untuk ikut ambil bagian dalam mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment