Article Detail

RAKER CBHRM

Bertempat di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan, pada tanggal 24 – 27 Oktober 2016 diselenggarakan Rapat Kerja Kepala Sekolah – Wakil Kepala Sekolah dan Struktural Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah. Pada awal pertemuan yang dibuka pada Pk. 08.00, Aurelius Arya Saputra selaku Kepala Biro Personalia Yayasan Tarakanita menyampaikan tujuan rapat kerja tersebut diselenggaran, yaitu:

  1. Mendalami  penghayatan spiritualitas pelayanan dalam upaya membangun Tarakanita baru.
  2. Mermahami hasil evaluasi kompetensi karyawan 2016
  3. Memahami kebijakan SDM tentang Manajemen Karir, khususnya mekanisme penetapan dan masa transisi sub bidang kompetensi dan golongan ruang
  4. Memahami sistem dan mekanisme penghembangan potensi karyawan Yayasan Tarakanita
  5. Memahami Penetapan Key Performance Indicator dalam IBSC guru.

Penghayatan spiritualitas pelayanan difasilitasi dalam “Seminar Mini” dari Pk. 08.30 s.d. Pk. 12.30 dengan nara sumber Sr. Marie Yose, CB (Ketua Pengurus Yayasan Tarakanita) dengan inti materi tentang Spiritualitas Kepemimpinan Bunda Elisabeth Gruyters. Materi seminar mini disampaikan secara sistematis dan menyentuh hal praktis yang dikaitkan dengan pengalaman peserta dalam mengelola unit sekolah. Bahwa kualitas pemimpin digambarkan sebagaimana seorang yang bekerja dengan hati, mempunyai beberapa kecakapan, yakni kecakapan memimpin diri, tumbuh dan berkembang bersama orang lain dalam komunitas, mampu menanggapi perubahan dan menciptakan nilai. Hal tersebut seperti telah diteladankan Yesus Kristus dalam kepemimpinannya, yaitu sebagai Gembala yang baik (Yoh. 10: 1 – 21), sebagai Pelayan (Yoh. 13: 1 – 20), dan sebagai Pendoa bagi murid-murid-Nya (Yoh. 17: 1 – 26), serta mendelegasikan dengan memberi tugas melanjutkan karyaNya (Yoh. 21: 15 – 16). Keteladanan Yesus Kristus diwartakan terus menerus hingga saat ini melalui ajakan Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium (Sukacita Injili) yang dirangkum bahwa pewartaan Injil merupakan “kisah cinta” Love Story.

Spiritualitas Bunda Elisabeth dalam kepemimpinannya dituangkan dalam (EG.107): “Oh Allah yang baik, anugerahilah aku lebih banyak keutamaan, teristimewa sifat lemah lembut dan kebijaksanaan”. Bahwa tanpa keutamaan ini seseorang pembesar tak pernah akan mencapai hasil yang baik dalam memimpin suster-suster. Oleh karena itu para Kepala Sekolah sebagai mitra kerasulan Kongregasi CB hendaknya dapat mengambil makna tugas perutusannya sebagai pimpinan dengan berlandaskan pada semangat Injili ditengah-tengah banyak tantangan dan tuntutan jaman dalam karya pelayanan kepada masyarakat.

Inti dari Rapat Kerja CBHRM dilaksanakan dengan memahami hasil evaluasi kompetensi karyawan, manajemen karir, mekanisme pengembangan potensi karyawan dan penetapan KPI dalam IBSC. Berdasarkan laporan hasil Assesmen Multirater yang memuat gambaran profil kompetensi individu relatif terhadap profil kompetensi yang dipersyaratkan bagi suatu posisi jabatan. Penilaian multirater tersebut telah dilakukan sebagai bagian dari kegiatan menjalankan sistem CBHRM di Yayasan Tarakanita yang meliputi Kompetensi Inti, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Fungsional.

 

Red. Th. Edi Pramono
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment