Article Detail

Sarasehan 100 tahun Kongregasi CB di Indonesia

Sabtu, 10 Februari 2018 di Aula Syantikara jalan Colombo No. 001, Caturtunggal, Depok – Sleman – Yogyakarta oleh panitia perayaan 100 tahun Kongregasi suster-suster cinta kasih St. Carolus Borromeus (CB) di Indonesia telah diselenggarakan Sarasehan dengan tema “Napak Tilas Jejak CB”.

Dipandu oleh Bp. Susilo Nugroho sebagai moderator sarasehan, beliau akrab disapa Den Baguse Ngarso oleh warga DIY dan sekitarnya yang dikenal kocak dan cerdas dalam gurauan maupun humornya. Adapun sebagai nara sumber dihadirkan 2 orang praktisi yaitu Ibu Alissa Wahid (Putri Bungsu Alm. Abdurahman Wahid, Presiden RI ke 4), beliau saat ini aktif sebagai Psykolog Keluarga dan dialog lintas iman. Praktisi berikutnya adalah Sr. Marisa CB, dengan latar belakang di bidang Ekologi saat ini aktif bergerak dalam KPKC (Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan). Di samping praktisi dihadirkan pula Kesaksian dari 2 orang partisipan yang mensharingkan pengalamannya atas Karya Kerasulan Kongregasi CB, yaitu Ibu Regina Lunetta dan Bp. Anthony.

Dalam Sharingnya, Ibu Regina menceritakan pengalamannya dirawat dan didampingi di Rumah CB “Permata Hati” di Ganjuran – Bantul karena hamil di luar nikah, sehingga dirinya merasa dikuatkan dalam menghadapi situasi kelam dengan mempertanggungjawabkannya untuk merawat kandungan sampai melahirkan dan menjadi ibu untuk anaknya. Sedangkan Bp. Anthony mensharingkan pengalamannya dirawat di RS St. Carolus – Jakarta tepatnya di Ruang Carlo, yaitu ruang untuk pasien positif pengidap HIV Aids. Dia berkisah pengalaman menerima perawatan oleh Rumah Sakit dan pendampingan oleh Sr. Caecil, CB selama di R. Carlo. Membuatnya mampu bangkit untuk berjuang menghadapi situasi kelam karena harus terasing dari keluarganya dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya ataupun dalam pergaulannya. Bahkan saat ini dia berkarya di RS St. Carolus khususnya di R. Carlo juga mendampingi untuk pemulihan para penderita positif HIV Aids.

Akhirnya dari inspirasi nara sumber baik dari praktisi dan kesaksian dari penerima layanan Suster CB, ditarik benang merah oleh Rm. Sindhunata, SJ. Beliau adalah Rohaniwan Katolik yang memberi pelayanan spiritualitas serta telah banyak menulis buku yang sangat inspiratif. Inti dari benang merahnya adalah bahwa bersumber dari para narasumber sebagai praktisi dan sharing pengalaman tersebut adalah merupakan kesaksian yang hidup. Tidak hanya dari yang dikatakan, melainkan juga dari apa yang telah diwujudkan dalam perbuatan konkrit yang dapat dirasakan dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia di tengah kemajemukan berdasarkan Pancasila khususnya sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh Moderator, peserta pun dimintai ungkapannya atas apa yang telah disimak dalam sarasehan tersebut dengan satu kalimat. Pada umumnya peserta mengungkapkan apresiasinya atas dialog yang inspiratif dan espektasinya terhadap karya karya CB di bidang kemanusiaan.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment