Kamis – Jumat, 26 – 27 Januari 2017 dimulai pukul 08.00 bertempat di ruang pertemuan Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah diselenggarakan pembinaan karyawan Tarakanita tentang Spiritualitas CB. Adapun pesertanya secara khusus diikuti oleh para pejabat struktural di Wilayah Jawa Tengah (Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah), Pejabat Struktural beserta seluruh staf Kantor Wilayah Jawa Tengah. Pembimbing, pendamping sekaligus sebagai nara sumber kegiatan tersebut adalah Sr. Theresia, CB.

Kita ketahui bahwa persoalan Ujian Nasional masih terus menjadi pro dan kontra dalam masyarakat, termasuk pada tingkat eksekutif maupun kementrian Pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu Presiden menegaskan seperti yang dilansir dalam Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk tetap mengadakan ujian nasional tahun 2017. Pemerintah akan melakukan beberapa penyempurnaan terkait pelaksanaan ujian nasional ini. Presiden Jokowi telah memutuskan hal yang berkaitan dengan ujian nasional. Ujian nasional tetap diadakan, dijalankan dengan berbagai penyempurnaan perbaikan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Beberapa perbaikan dan penyempurnaan akan dilakukan. Ujian nasional nantinya juga dilengkapi dengan ujian sekolah. Ujian sekolah ini juga akan mengandung kisi-kisi nasional. "Selain UN 4 mata pelajaran yang sudah diputuskan UN, akan ada kisi-kisi nasional terhadap mata pelajaran. Sehingga dengan demikian ada penyempurnaan terhadap hal itu,".

1 Januari 2017, SMP Tarakanita – Magelang tepat berusia 50 tahun (usia emas) dalam berkarya ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kepada para generasi muda di tingkat Sekolah Lanjutan Pertama. Ulang tahun ke 50 SMP Tarakanita menjadi moment yang sangat penting dan berharga untuk mensyukuri atas anugerah Tuhan selama perjalanan SMP Tarakanita hadir di tengah-tengah masyarakat Magelang pada khususnya. Hal ini secara tegas diungkapkan oleh Ir. H. Sigit Widyonindito selaku Wali Kota Magelang dalam sambutan yang dimuat dalam Buku Kenangan “Menguak Masa Meraih Asa 50 tahun Perjalanan SMP Tarakanita Magelang” : Usia 50 tahun bagi sebuah institusi pendidikan swasta merupakan sebuah capaian membanggakan karena mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat dan menjadi bagian dari solusi akan kebutuhan pendidikan berkualitas. SMP Tarakanita Magelang telah membuktikan diri sebagai bagian penting dari sektor pendidikan di Kota Magelang, dengan ragam prestasi dan penghargaan yang diraih siswa, guru, maupun sekolah pada segala tingkatan sebagai wujud kontribusi nyata dalam mengangkat, mengharumkan, dan membangun kota Magelang.

Purna tugas merupakan salah satu dinamika perjalanan karya dan karir seseorang dalam pengabdiannya berkarya di sebuah lembaga resmi baik swasta maupun pemerintah. Tidak terkecuali di Yayasan Tarakanita sebagai Lembaga Pendidikan Formal yang memiliki komponen SDM di dalamnya, yaitu tenaga Edukatif dan non Edukatif. Masing-masing memiliki kapasitas dan fungsinya dalam menjalankan tugas sebagai karyawan swasta di Yayasan Tarakanita dan mengalami Purnatugas setelah usia 56 tahun/60 tahun bagi DPK

Pada kamis 12 Januari 2017 siswa – siswi SD, SMP, dan SMA Tarakanita - Magelang turut memeriahkan perayaan Natal bersama Instansi pemerintah dan swasta dengan menampilkan Ansamble Musik dan Opera Natal dengan judul “Siapa Mau diundang”.  Tema Natal 2016 “Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud” (Lukas 2:11) menjadi pijakan permenungan pada perayan ini yang dihadiri oleh  anggota Korpri, TNI, Polri, dan anggota Gereja se- Kota Magelang  dan Komisi HAK Kevikepan Kedu. Puji –pujian Natal mewarnai rangkaian acara dari awal hingga akhir yaitu berupa permainan musik perkusi dan vocal grup dari gereja dan sekolah kristen, paduan suara gabungan dari gereja se Kota Magelang. Diawali dengan doa pembukaan oleh Frater Leonardus Gilang kemudian renungan Natal oleh  Romo Andreas Setyo Budi Sambodo, Pr (Romo Paroki St. Maria Fatimah Magelang) yang intinya mengajak umat memaknai perayaan Natal ini dengan kesederhanaan dan  bercermin pada peristiwa kelahiran Yesus yang dibaringkan dalam palungan. Umat juga diajak untuk menjadi garam dan terang dengan memberi perhatian terhadap mereka yang menderita. Sebagai aksi solidaritas kolekte persembahan juga diselenggarakan dalam peryaan Natal ini dan terkumpul kurang lebih Rp 12.700.000,-.  Menurut ketua panitia penyelenggara, hasil kolekte tersebut akan disumbangkan untuk membantu 7 (tujuh) keluarga yang sangat mebutuhkan bantuan.